A. Kebutuhan
Manusia
Sebelum kita
memperdalam tentang kebutuhan manusia sebaiknya kita mengetau arti kata dari
kebutuhan. Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang
dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan manusia
tidak terbatas pada kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi juga
bersifat abstrak (tidak nyata). Misalnya rasa aman, ingin dihargai, atau
dihormati,maka
kebutuhan
manusia bersifat tidak terbatas. Beberapa factor yang menyebabkan kebutuhan
manusia itu tidak terbatas antara lain sebagai berikut :
- Makin bertambahnya jumlah penduduk.
- Makin maju ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Makin meluaskan lingkungan perguruan.
- Meningkatkan tingkat kebudayaan manusia.
Dalam pemenuhan
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
- Berusaha secara individu atau kelompok dalam masyarakat atau lingkungannya.
- Pemenuhan kebutuhan tidak sekaligus, tetapi harus menerapkan skala prioritas yaitu mengutamakan kebutuhanmana yang harus didahulukan.
Macam-macam Kebutuhan
a. Kebutuhan menurut tingkat intensitasnya
- Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Supaya dapat hidup manusia harus makan, minum, dan berpakaian. Selain itu manusia juga memerlukan tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan primer juga disebut sebagai kebutuhan alamiah.
- Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
- Kebutuhan tersier atau kebutuhan kemewahan adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Ia masih memerlukan hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi. Namun kebutuhan sekunder cenderung ke arah barang prestise di dalammasyarakat, missal : berlian, mobil mewah, dan rumah megah.
b. Kebutuhan menurut sifatnya
- Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Misal : makanan, minuman, pakaian, dan olahraga.
- Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa atau rohani seseorang. Misal : rekreasi, mendengarkan musik, dan ibadah.
c. Kebutuhan menurut subjeknya
- Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang dan pemenuhannya dapat dilakukan secara individu. Misalnya petani membutuhkan cangkul, siswa membutuhkan buku tulis dan pensil.
- Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang diraskan oleh kelompok orang secara bersamaan dan pemenuhannya dapat dilakukan secara bersama-sama, misal : jalan, rumah sakit, dan tempat rekreasi.
d. Kebutuhan menurut waktu
- Kebutuhan sekarang adalha kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini dan tidak boleh ditunda-tunda, misalnya obat bagi orang sakit, makan bagi orang lapar.
- Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak terdesak dan dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang. Misalnya orang tua menabung untuk persiapan sekolah anaknya dan asuransi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Ada beberapa
hal yang menyebabkan kebutuhan manusia antara satu dengan yang lain
berbeda-beda, di antaranya sebagia berikut :
a. Peradaban
Peradaban adalah satu faktor yang membuat kubutuhan tiap zaman
berbeda. Kebutuhan manusia pada zaman dahulu hanya tertuju pada kebutuhan
primer, misal nenek moyang berpakaian memakai kulit kayu dan daun-daunan, makan
pun cukup ubi-ubian. Seiring perkembangan peradaban semakin berkembang pula
jenis kebutuhan, manusia membutuhkan makanan lain yang bervariasi dan pakaian terbuat
dari bahan yang bagus.
b. Lingkungan
Lingkungan termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi
kebutuhan manusia. Kebutuhan masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda
dengan masyarakat yang mendiami pegunungan, penduduk pesisir membutuhkan
jarring, perahu, dan pancing agar dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan
penduduk pegunungan lebih membutuhkan cangkul, benih tanaman, dan pupuk untuk
bercocok tanam.
c. Adat Istiadat
Adat istiadat juga mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap
individu/kelompok. Pria Jawa memiliki tradisi untuk menggunakan blangkon,
sedangkan pria di daerah lain tidak.
d. Agama
Agama termasuk salah satu faktor yang membuat kebutuhan
setiap individu berbeda, misalnya penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk
salat dan dilarang mengonsumsi daging babi, sedang penganut agama Hindu
membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaan dan dilarang mengonsumsi daging
sapi.
B. Unsur
arti Kehidupan
Dikatakan bahwa
unsur-unsur wajib untuk mencari arti hidup itu meliputi:
- Manusia harus berani menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang terdalam itu dengan sikap terbuka. Manusia harus mencari kebenaran, jika sudah mengetahui jawabannya, manusia harus benar-benar mempertanggung jawabkannya.
- Manusia harus berani mengadakan konfrontasi antara pandangan hidupnya dengan macam-macam soal dan pendapat baru yang timbul di lapangan.
- Bila manusia merasa sudah mempunyai pegangan yang dapat dipertanggung jawabkan maka manusia harus berusaha membangun hidupnya sesuai dengan pandangannya itu.
C. Tanggung
Jawab
Tanggung jawab
menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga
berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Contoh Orang Bertanggung Jawab :
Adi adalah
seorang pegawai yang tekun dalam melaksanakan tugasnya. Ia datang sebelum waktu
kerja dimulai. Tanpa banyak bicara dikerjakan tugasnya. Setelah selesai tugas
yang dikerjakan, ia memberikan hasil pekerjaannya kepada atasannya sebagai
pertanggungjawabannya. Ia pun tidak banyak hilir mudik dikantornya untuk
persoalan kepentingannya sendiri, seperti buang air, mencari inakanan atau
minuman. Ia pun pulang pada waktu jam kantornya usai. Bila ada pertanyaan dari
atasannya tentang pekerjaan yang dilakukan, ia pun memberikan jawaban secara
baik dan pasti. Ia dapat memberikan pertanggungjawaban atas tugas-tugas yang
diberikan kepadanya, sehingga konduitenya baik, naik pangkat pada waktunya, dan
memperoleh penghargaan khusus waktu tertentu.
MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Manusia itu
berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk
itu ia manghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan
alam. Dalam usahanya itu manusia juga menuadari bahwa ada kekuatan lain yang
ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan.
a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab
terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi
kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
b. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga
merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan
anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini
menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
c. Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya
manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya
sebagai mahluk sosial.
d. Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan
lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam
berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma
atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara.Contoh :
Dalam novel
jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, Gum Isa yang tekenal sebagai guru yang
baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya.,
Perbuatan guru ini bisa pula dipertanggungjawabkan kepada KEPSEK kalau
perbuataan itu diketahui ia dapat berurusan dengan pihak kepolisian dan
pengadilan.
e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan
menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk
mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsang terhadap Tuhan.
Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang
dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
D. Pengabdian dan pengorbanan
Wujud tanggung
jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah
perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
a. Pengabdian
Pengabdian
adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai
perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau satu ikatan dan semua
itu dilakukan dengan ikhlas.
b. Pengorbanan
Pengorbanan
berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehinggaa
pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian
pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak
mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang
tulus ikhlas semata-mata.Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan
tidak begitu jclas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara
sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena kata pengabdian mengandung
arti lebih rendah tingkatannya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga
diterapkan kepada sesama teman. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian.
Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga
berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada
perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.Pengabdian lebih banyak
menunjuk kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada
pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu.
Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu
menuntut pengabdian.
Contoh Pengabdian :
Kesediaan seorang guru sekolah
dasar ditempatkan di pelosok terpencil daerah transmigrasi, adalah pengabdian
yang juga menuntut pengorbanan. Dikatakan pengabdian karena ia mengajar di situ
tanpa menerima gaji dari pemerintah, tanpa diurus oleh pihak berwenang usul
pengangkatannya, ia hanya bertanggung jawab untuk kemajuan dan kecerdasan
masyarakat / bangsanya. la hanya menerima penghargaan dan belas kasihan dari
masyarakat setempat. Pengorbanan yang ia berikan berupa tenaga, pikiran, waktu
untuk kepentingan anak didiknya.